Friday, March 16, 2012

Jadikan Kelas sebagai Sarana yang Menyenangkan

Assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Siang tadi, sekolah tempatku mengajar baru saja membatalkan keikutsertaan dari sebuah lomba. Tentu ada kekecewaan, tetapi hal itu tetap disyukuri. Karena memang persiapan yang kurang matang. Untuk bisa mengobati suatu kekecewaan biasanya diobati dengan hal - hal yang menyenangkan. Untuk itu mari kita sulap kelas kita menjadi ruang yang menyenangkan sehingga tidak ada lagi kesedihan.

Hal pertama yang harus disulap adalah kursi dan meja belajar. Jangan pernah menggunakan kursi dan meja belajar yang terpisah. Kenapa?. Karena, Kelas yang meja dan kursi belajarnya terpisah cenderung tercipta suasana belajar yang stagnan. Kenapa bisa begitu?. Ini Jawabannya : kebanyakan dari kita malas untuk berusaha  memindahkan suatu barang yang berat dan berulang (Kan, harus mindahin meja dulu baru kursi). Selain itu, proses memindahkannya juga memakan waktu yang lumayan lama. Menurut saya, karena kedua alasan inilah suasana belajar cenderung stagnan. 

Bagaimana solusinya? Masih menurut saya, sebaiknya sekolah menggunakan kursi dan meja belajar yang satu paket. Kayak, yang pernah kita pake waktu kuliah atau kursus bahasa Inggris. Kalau itu terlalu mahal, cobalah cari yang second - an. Nggak bisa juga, cari aja yang model kayu. Kenapa harus pilih kursi yang seperti itu?. Karena ;1. Kita bisa menciptakan ruang belajar yang bervariatif, Misal : Bahasa Indonesia : Guru bisa dengan mudah membuat kelompok diskusi dengan membuat kursi melingkar untuk masing - masing kelompok. ;2. Menjadikan ruang belajar lebih luas. Misal : dengan menggeser seluruh kursi ke pinggir akan menciptakan ruang kosong. Bisa digunakan untuk Matematika (membuat garis bilangan di lantai, membuat diagram venn di lantai dll), Hadits (Menembak, memanah cuman berenang yang ngk bisa. Pahamkan maksudnya?), Fisika (Ilustrasi GLBB atau GLB)  ataupun pelajaran yang membutuhkan ruang kosong tersebut. 

Selanjutnya, untuk mendukung pendapat di atas. Lantai kelas tidak boleh menggunakan karpet. Karena susah ngebersihinnya dan banyak debu. Bukan begitu, maksudnya biar gampang dicorat - coret. Selain untuk dicoret, ruang yang kosong juga bisa digunakan untuk menunjang suasana belajar yang membutuhkan banyak pergerakan. Contoh : Kita bisa bermain pasang tempel dengan murid. Konsep permainannya hampir sama dengan artikel cara mengajar Al Qur'an yang menyenangkan
Berikutnya, Jangan Engkau Biarkan Dinding Kelasmu Kosong Melompong. Pasanglah dinding kelas dengan papan permainan yang bisa digunakan oleh banyak mata pelajaran. Intinya, buatlah dinding kelasmu laksana kamarmu sendiri.

Sebenarnya, artikel ini hanya diadopsi saja dari Quantum Teaching. Dalam buku tersebut disebutkan, bahwa seorang guru ibarat orang yang sedang mengorkestrai sebuah pagelaran musik (padahal menurut kaidah syara' musik itu haram. Tapi klo dipake buat pengibaratan boleh ngk yah?). Seorang kondektur memiliki banyak pemain musik. Ada bagian bass, biola, piano, dll (saya mah ngk terlalu tahu musik). Setiap bagian diperintah oleh kondektur. Dan tugas seorang kondektur adalah membuat pagelaran musik menjadi harmonis. Begitu pula, tugas seorang guru harus mampu mengatur ruang kelasnya agar mampu tercipta suasana belajar yang menyenangkan.

Note : Tolong, jangan mengira kalau di sekolah tempat saya mengajar sudah seperti kebanyakan artikel yang ada disini. Karena bukan saya yang punya sekolahannya. Kalau saya yang punya tuuu, .......!

No comments:

Post a Comment

Yang Baca, Wajib Like